Wakil Gubernur Jabar, Dede Yusuf mengatakan pemerintah provinsi akan membangun gedung konvensi bertaraf internasional untuk menangkap berbagai peluang untuk peningkatan ekonomi, dari penyelenggaraan pameran.
"Selama ini berbagai event besar selalu diadakan di Jakarta atau di Bali. Bisa dikatakan hampir tidak pernah diselenggarakan di Bandung. Ini karena Bandung tidak memiliki gedung konvensi yang memadai untuk kegiatan besar," katanya, dalam sambutan pembukaan acara Rakernas I Asperapi (Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia), di Savoy Homann Bidakara, Bandung, Kamis (19/3).
Wagub mengatakan rencana pembuatan gedung tersebut, saat ini masih dalam tahap perencanaan awal. Pihaknya masih mencari-cari lahan mana yang cocok untuk itu karena selain harus memiliki luas yang cukup juga harus memperhatikan kemudahan aksesnya.
"Kemungkinan yang baru ada di Padalarang karena selain lahannya relatif masih luas, juga dekat dengan jalan tol Cipularang," katanya.
Sementara itu, Ketua Asperapi Jabar, Deni Drimawan mengatakan ketiadaan gedung konvensi bertaraf internasional, membuat Bandung tidak pernah mendapat keuntungan ekonomis dari berbagai penyelenggaraan acara-acara besar.
"Padahal, keberadaan gedung konvensi bisa memberikan multiplier effect yang signifikan untuk perekonomian lokal. Karena itu pula kota semacam Makassar saja, sudah memilki gedung konvensi bertaraf internasional," katanya. (A-135)***
Sumber: Pikiran Rakyat Online
6 comments:
Hans - STPB / MBK 07 -
Menurut saya, Bandung sudah sepantasnya menambah sebuah atau bahkan beberapa convention hall tetapi bertaraf internasional. Mengapa saya berkata demikian? karena sebenarnya kita sudah memiliki beberapa referensi tempat untuk menyelenggarakan sebuah acara, sbg contoh : Balai Sartika, Sabuga, Graha Manggala Siliwangi, The Venue Eldorado belum lagi function room yang dipunyai oleh hotel-hotel di Bandung. Tetapi janganlah melupakan faktor penunjangnya juga, seperti aksesibiitas, infrastruktur dll. Jangan sampai ketika convention hall itu sudah ready, ee jalanan masih rusak, airport belum representatif untuk menampung pesawat berbadan bongsor. Memang bukanlah sebuah pekerjaan rumah yang mudah. Tetapi sebuah inovasi lahir dari sebuah ide-ide gila dan orang gila yang mau melaksanakannya.
rety mbk07
halooooo pak Deni.
saya setuju dengan wacana diatas karena menurut saya memang perlu dibangun gedung konvensi bertaraf internasional di Bandung dan beberapa kota besar di Indonesia karena salah satu devisa terbesar di Indonesia ada pada bidang MICE . dan bisnis MICE merupakan peluang yang sangat bagus..merujuk pada wacana ini seperti yang saya lihat sudah banyak event- event besar yang diselenggarakan di Bandung akan tetapi kurangnya bandung memang pada venue nya.. apalagi venue di bandung merupakan venue yang biasa di pake untuk pameran kecil maupun wedding..
untuk pembangunan gedung ini diharapkan pemerintah dapat melihat dari segi aksesibilitas dan akomodasi di daerah yang dijadikan tempat unruk membangun gedung karena untuk membuat gedung bertaraf internasional harus sesuai standar Internasional. saya sangat mendukung pembangunana ini karena potensi Bandung sangat besar bisa dilihat dari banyaknya wisatawan lokal yang datang ke bandung.. olah karena itu saya yakin dengan adanya gedung konvensi bertaraf internasional dapat memberikan kesempatan agar Bandung dapat berkembang di bidang pariwisata khususnya MICE
terima kasih paaaak..
maaf kalau ada salah kata atau tidak sesuai konteks wacanaa..
menurut saya, semoga saja rencana pembangunan ini bukan hanya sekedar wacana saja.
karena jika benar terjadi, Bandung akan sangat potensial menjadi tempat penyelenggaraan MICE yang dapat menandingi kota-kota lainnya di Indonesia.
Halo pak,,
Saya Nurhayati MBK/6..
Saya setuju jika Bandung akan segera membangun fasilitas Konvensi yang bertaraf internasional. Karena menurut saya Bandung sangat potensial sekali untuk dijadikan sebagi Kota Tujuan MICE. Tapi, Bandung tergeser hanya karena tidak memiliki fasilitas yang memadai. Padahal banyak peristiwa sejarah yang terjadi di Bandung seperti KAA dan peristiwa sejarah lainnya. Peringatan konferensi KAA yang ke 50 saja tidak sepenuhnya diselenggarakan di Bandung hanya karena Bandung tidak memiliki fasilitas yang memadai. Dengan dinobatkannya Bandung sebagai kota paling kreatif seharusnya memacu Bandung untuk terus berkembang. Jika dibangun fasilitas yang bertaraf internasional bukan tidak mungkin SDM di Bandung pun akan ikut terangkat juga pemerintah daerah akan mendapat tambahan dari segi ekonomi. Begitu pula pariwisata yang ada di sekitar Bandung pun akan ikut meningkat.
Selamat sore pak Deni..
Nama Saya WIlliam Mbk-6/200714792
Dari wacana di atas saya merasa setuju dan mendukung program pemerintah sehingga Bnaudng dapat dikenal internasional sama seperti bali...dan juga program pemerintah tersebut dapat memsosialisasikan bahwa bandung kota destinasi MICE...
Terima kasih..
Hans Sabu, Rety, Agung Triasa, Murhayati, dan William,
Terima kasih atas urun pendapatnya untuk topik gedung konvensi ini.
Kalau kalian lebih teliti, tulisan di atas adalah rekaman berita yang diterbitkan oleh media cetak (yang saat saya menulis ini) sudah 1 tahun lebih 4 hari lamanya. Artinya, pernyataan publik pejabat di level Wagub setelah melalui masa lebih dari 360 hari tentunya paling tidak sudah harus menunjukkan tanda-tanda (fisik) ke arah realisasi bukan?
Saya tidak tahu apakah ada di antara kalian yang tertarik untuk melakukan sedikit survey guna memastikannya?
Jika ada, tentu saja hasil survey tsb akan menjadi bahan berharga untuk studi lanjut kita semua tentang MICE, khususnya di Jawa Barat. Ada usul?
Salam,
DD
Posting Komentar