Direktur Meeting Incentive Conference Exhibition (MICE) Depbudpar, Nia Niscaya mengatakan, kegiatan pertemuan, insentif, konferensi dan pameran (MICE) Indonesia tahun 2009 tumbuh positif sekitar dua persen dibanding tahun 2008.
"Indonesia memiliki potensi insentif yang luar biasa dilihat dari potensi pariwisata," kata Direktur MICE Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) Nia Niscaya di Denpasar, Rabu.
Pada acara Lokakarya bertema "Bali MICE 2010", ia mengatakan, Indonesia tahun ini diperkirakan juga tetap tumbuh. Walau industri MICE dunia mengalami penurunan.
Menurutnya, krisis global yang telah meruntuhkan ekonomi dunia serta isu keamanan di Indonesia belum berakibat terhadap pembatalan agenda MICE di Indonesia.
"Hingga saat ini belum ada pembatalan agenda MICE akibat krisis dan isu keamanan tersebut," katanya.
Dikatakannya, Indonesia sebagai destinasi yang mulai diperhitungkan oleh pasar wisata MICE sebagai tujuan menarik. Sejumlah kegiatan besar dunia menjadi bukti kepercayaan masyarakat dunia untuk melakukan aktivitas MICE.
"Kendati tidak ada pembatalan, namun adanya pergeseran pasar dari kunjungan wisatawan jangka panjang menjadi kunjungan singkat," kata Nia Niscaya.
Perubahan pasar ini mengakibatkan perubahan yang cukup signifikan terhadap lama tinggal tamu di Indonesia.
"Perubahan pasar ini ternyata juga tidak mengakibatkan turunnya belanja tamu. Tahun 2008 belanja turis per orang hanya 1.000 dolar AS, tapi tahun ini justru naik menjadi 1.178 dolar AS per wisman," katanya.
Ketua Asosiasi Kongres dan Konvensi Indonesia (INCCA/Indonesia Conference and Convention Association) Bali, Ida Bagus Surasana menyatakan, sejumlah pasar MICE yang masih prospek untuk digarap.
"Prospek MICE Eropa dan Amerika sampai saat ini masih tetap positif khususnya untuk insentif," kata Surasana. (ant/waa)
0 comments:
Posting Komentar