Featured Posts

Successful EntrepreneursSuccessful Entrepreneurs Regardless of your definition of success, there are, oddly enough, a great number of common characteristics that are shared by successful...

Readmore

Young EntrepreneurYoung Entrepreneur I write Entrepreneur.com ‘s Young Entrepreneur column because I believe there are far too few resources directly addressing the ...

Readmore

Keys To SuccessKeys To Success Success is everybody’s dream. But what is the key to success? How can you be successful? In my post about defining successful people, I wrote that ...

Readmore

10 Point Ethics Checklist10 Point Ethics Checklist I personally believe that it firmly supports the role of Ethics in a person's long term business success. Read my post on The Speed of Trust - Personal Ethics for a ...

Readmore

Defining EntrepreneurshipDefining Entrepreneurship There has been a great deal of attention paid to the subject of entrepreneurship over the past few years, stemming primarily from the discovery by ...

Readmore

Singapura, Wisata Konvensi Paska 2010

Pekan lalu, wartawan Bisnis Indonesia Hilda Sabri Sulistyo diundang oleh divisi Business Travel & MICE (BTMICE) Singapore Tourism Board (STB) untuk melihat perkembangan dan berbagai fasilitas wisata konvensi baru yang tengah dibangun di negara itu, berikut laporannya:

Pemerintah Singapura melambungkan harapan yang besar dari sektor pariwisata terutama untuk wisata konvensi dengan segera hadirnya berbagai fasilitas baru di negara itu paska 2010 bernilai sedikitnya Sin$11miliar yang menggabungkan aktivitas bisnis & hiburan.

Angeline Kim Kyna Tan, assistant director BTMICE & Service Communications STB, mengatakan sedikitnya dua mega proyek baru tengah dibangun yaitu integrated resort Marina Bay Sands milik Las Vegas Sands Corp dan Resort World at Sentosa yang dikembangkan oleh Genting International.

Kehadiran kedua mega proyek tersebut dengan berbagai fasilitas Meeting, Incentives, Conference & Exhibition (MICE) akan mendorong pertumbuhan wisata konvensi di Singapura. Produk lainnya juga terus berjalan seperti Gardens by the Bay akan dibuka pada 2010 dan Sport Hub untuk memfasilitasi program teambuilding yang dijadwalkan beroperasi 2011.

Harapan mendulang suskses di sektor wisata konvensi bukan tanpa alasan. Tahun lalu dari jumlah 9,4 juta wisman dengan nilai devisa Sin$12,4 miliar, kontribusi dari sektor MICE mencapai 28% dari total kunjungan atau sekitar 3 juta orang dengan nilai devisa mencapai Sin$4 miliar.

Menurut Angeline, kalau tahun 2004 sektor pariwisata Singapura mendapatkan devisa Sin$10 miliar, kunjungan 8 juta wisman dan kontribusi sektor ini pada GDP mencapai 3% maka untuk tahun 2015 proyeksinya devisa menjadi Sin$30 miliar, 17 juta kunjungan wisman dan kontribusi mencapai 5%-6% pada produk domestik bruto.

"Untuk kegiatan MICE, kami harapkan tahun 2015 pemasukan dari sektor ini bisa mencapai Sin$10,5 miliar. Angka ini optimistis tercapai karena akhir 2009 banyak fasilitas baru untuk mendukung kami mengembangkan wisata konvensi," kata Angeline.

Lewat slogan Singapore: Where Great Things Happen, BTMICE menawarkan program yang beragam sebagai daya saing kota tujuan wisata konvensi. Memiliki kredibilitas sebagai kota bisnis utama di Asia dan pusat layanan jasa-jasa terbaik di pasar global, Singapura terus menggali semua celah untuk memberikan nilai tambah penyelenggaraan MICE.

"Singapura punya kelebihan sebagai pusat bisnis dunia dengan networking yang luas di mana antara ide, kecanggihan tekhnologi dan masyarakatnya berpadu pada satu kota yang dinamik," kata Angeline didampingi Rachael Lo-Stevenson, manajer BTMICE & Services Communication STB.

Pokoknya untuk melakukan kegiatan konvensi baik itu pertemuan tahunan, kegiatan insentif. konferensi ataupun pameran, begitu banyak tempat yang ditawarkan dan beragam program bisa diciptakan.

Sebagai contoh kalau penyelenggara MICE ingin memberikan sensasi makan malam bagi peserta konvensi di atas jembatan yang di bawahnya mengalir sungai seperti di Clarke Quay. Maka hal itu dengan mudah dapat dilaksanakan.

Bahkan awal tahun depan dengan beroperasinya Singapore Flyer di Raffles Avenue, Marina Bay. Acara makan malam bagi peserta konferensi bisa dilakukan di atas bianglala raksasa (giant wheel) selama 30 menit di mana tiap kapsul yang didesain setara dengan ruangan hotel bintang lima bisa menampung sekaligus 28 orang.

Awal 2010 dua mega proyek senilai Sin$11 miliar yang disebut diawal tulisan ini yaitu Marina Bay Sands dan Sentosa World bahkan akan dilengkapi fasilitas casino sebagai daya tarik wisata konvensi yang baru.

Marina Bay Sand dari sisi arsitekturnya saja akan menjadi ikon baru karena tiga hotel terpisah yang berkamar 2.500 unit bagian atapnya menyatu seperti jembatan udara. di atas atap itu ada kolam renang, pusat spa dan beragam restoran.

Fasilitas MICE bisa menampung 50.000 peserta dan uniknya jalan-jalan di mal yang ada di Marina Bay Sand ini bisa dinikmati dengan perahu seperti layaknya di Venezia, Italia. Bangunan yang menjorok ke teluk buatan itu dilengkapi hotel, kasino, fasilitas konvensi dan pameran, art science museum dan gedung teater untuk pertunjukan dari Holywood hingga Bolywood.

Sementara itu, di Resorts World at Sentosa. Robin Goh, assistant director communications mengatakan 49 ha mega proyek senilai Sin$6 miliar yang dikembangkan Genting International akan menjadikan Singapura masuk peta dunia sebagai tujuan wisata keluarga utama awal 2010.
Ada enam hotel yang menawarkan lebih dari 1800 kamar dan fasilitas MICE. Di Maxims Residences bahkan dilengkapi fasilitas kasino. Jadi, peserta wisata konvensi nantinya bisa memboyong keluarga pula karena di tempat ini akan ada Universal Studio Singapura yang menjadi satu-satunya theme park yang pertama di Asia Tenggara.

Ada juga Marine Life park berisi 700.000 satwa laut dengan lagoon buatan yang memungkinkan pengunjung berenang bersama lumba-lumba dan bisa memberi makan langsung ikan-ikan hiu ganas yang dibatasi jeruji.

Fasilitas lainnya adalah Festive Walk, Equarius Water Park dan ESPA, pusat terapi spa bintang enam dengan akomodasi berbentuk bungalow.

Tidak heran hanya decak kagum yang keluar dari mulut saat menyaksikan presentasi dari beragam mega proyek yang tengah dibangun sekaligus melengkapi fasilitas MICE di Singapura.
Terbayang akan betapa sulitnya Indonesia menyaingi Singapura untuk menjadi tujuan wisata MICE kalau pemerintah dan industri pariwisatanya masih tetap melakukan pola pembinaan dan promosi yang sama dari tahun ke tahun.

Meski ditunjang dengan berbagai akses transportasi, infrastruktur, citra aman, fasilitas dan kredilitas sebagai kota tujuan wisata konvensi dunia, para pengelola BTMICE terus saja membuat beragam strategi untuk mencapai target yang ingin di capai.

Selain BTMICE dalam tubuh organisasi STB juga ada Singapore Exhibition & Convention Bureau (SECB) yang fungsinya menjadikan Singapura sebagai tujuan segala event bisnis dan menciptakan nilai lebih bagi konsumennya.

SECB inilah yang akan mendampingi para event organizer (penyelenggara event), perusahaan maupun asosiasi untuk mendapatkan beragam informasi MICE di negara pulau ini. Peran lainnya adalah aktif melakukan biding (penawaran) ke bursa-bursa internasional untuk membawa kegiatan konvensi ke Singapura.

Salah satu insentif yang ditawarkan SECB adalah program BE (Business Events) di Singapura. Event organizer lokal maupun mancanegara diberikan beragam insentif untuk bisa mendatangkan kegiatan konvensi besar ke negara itu.
Kalau sekedar memberikan insentif mensponsori makan malam gratis seperti yang kerap dilakukan Depbudpar pada asosiasi profesi hanyalah hal kecil bagi SECB. Tak heran untuk 2008 daftar kegiatan konvensi di Singapura sudah panjang. Tahun lalu dari satu konfrensi Herba Life saja pesertanya 16.000 orang.

Event BTMICE tahun depan antara lain BikeAsia 2008, Tax Free World Association 2008, CommunicAsia andBroadcastAsia 2008 dan SIGGRAPH Asia 2008. Banyaknya event juga dimungkinkan karena Singapura kini menjadi sekretariat (home base) bagi 58 organisasi internasional di dunia.

Segala kelebihan yang dimiliki agaknya tidak dinilai sebagai berkah semata tapi merupakan hasil kerja keras dan bermitra dengan segala sektor baik pemerintah maupun swasta. Keberadaan 58 organisasi internasional misalnya, membuat BTMICE lebih fokus membidik event dengan pendekatan cluster.

Event-event baru lebih mudah diciptakan lewat sistem cluster seperti Banking & Finance, Biomedical sciences, ICT & Digital Media, Tranport & Logistic. Tahun 2007 ini misalnya Singapura jadi tuan rumah pertemuan bank-bank syariah yang beroperasi di dunia.

"BTMICE punya apa yang disebut The Singapore Inc Model dimana multi agensi, sektor pemerintah dan swasta bisa bekerjasama menciptakan dan menarik event bisnis," kata Angeline Kim Kyna Tan.

Caranya dengan menganalisa bersama kekuatan ekonomi dan kunci-kunci yang dibutuhkan pasar, lalu bekerjasama dengan kalangan industri dan cluster yang ada untuk membahas trend yang terjadi di masing-masing cluster sampai akhirnya teridentifikasi event bisnis apa yang bisa di ciptakan untuk mereka yang berkecimpung di bank syariah tadi misalnya.

"Untuk program BE dengan skema insentif yang dijalankan, STB mengalokasikan dana sebesar Sin$170 miliar untuk menciptakan event jangka panjang bagi industri MICE, melakukan biding dan membidik target event," tambahnya.

Meski presentasi Angeline sudah seperti tape recorder yang diucapkan berulang-ulang karena kerap melayani berbagai media asing untuk mempromosikan fasilitas wisata konvensi yang dimiliki, diakhir pertemuan tetap saja dari mulut yang keluar tetap decak kagum.

Satu hal yang pasti adalah keluar dari gedung Tourism Court STB, tujuh perwakilan pers dari Indonesia menjadi lebih paham petuah Jawa yang mengatakan jer basuki mowo beo. Kalau mau menjaring kegiatan konvensi dunia, usaha dan investasilah!

2 comments:

Unknown mengatakan...

terima kasih atas informasinya..
semoga bermanfaat bagi kita semua suspensi Mobil

sukses selalu

harga honda CB150R 2014 mengatakan...

Jangan berhenti untuk terus berkarya, semoga

kesuksesan senantiasa menyertai kita semua.
keep update!Harga Honda CB150R 2014

Posting Komentar